I'm not in the good mood now.
Saya tidak tahu apa yg menyebabkan saya seperti ini, ber sheet - sheet excel masih harus saya kerjakan,tapi kenapa bad mood ini tiba - tiba menyerang. Yang bisa saya lakukan adalah, mematikan handphone, tenggelam dalam tulisan - tulisan di blog, dan fitur - fitur internet yang lain.
Mungkin saya bisa menarik mundur penyebab saya bad mood ini. Kemarin, dalam rangka menemani susan yang pin atm nya terblokir, selepas makan siang saya ikut ke BNI cabang GMF. Susan menanyakan bagaimana dia bisa mengurus pin atm nya. Customer service BNI bilang bahwa atm yang terblokir akan terbuka blokirnya keesokan harinya. Maka diputuskan sepulang kantor susan akan mencoba atmnya di atm gate luar GMF. Tiba - tiba saya teringat cerita tentang atm mantan yang terblokir beberapa minggu yg lalu, lalu dengan dorongan memberi tahunya, saya meng- sms nya dengan hp andiani. Saya tidak ingin meng-sms nya dengan hp saya sendiri untuk menghilangkan jejak saya (di posting sebelumnya). Saya ingin meng-anonim kan diri terhadapnya. Lalu si mantan membalas sms andiani. Saya bilang pada andiani, sudah cukup info yg saya berikan, jadi sudah tidak usah dibalas. Lalu, sorenya si mantan men-tweet saya menanyakan apakah sms td siang itu dr saya. Tentu saja tidak saya balas, karena bagi saya, saya cuma ingin profesional dengan memberi info secukupnya. Saya tidak ingin beramah tamah dengannya lagi. Sudah cukup rasanya saya berbaik hati menerimanya kembali di hidup saya sebagai 'teman' yg pd masa lalu tidak terjadi apa2. Dan dia tidak merasa bersalah sama sekali atas perbuatannya, dan juga pacar barunya. Intinya saya tdk ingin beramah tamah lagi dengan hal - hal gak penting.
Tadi siang di kantor si mantan meng-sms saya lagi maenyakan perihal apakah saya yang mengiriminya sms ttg ATM tersebut. Saya sudah sangat - sangat malas membalasnya. Sangat-sangat malas. Saya pikir, info siapa pengirim tidak sepenting info ttg bagaimana blokir ATM tersebut bisa terbuka. Tolong sebut saya gila, td sore saya membalas sms nya dengan 1 huruf saja. Dan dia membalas dengan ucapan-ucapan terima kasih. Damn. Saya benar2 menyesal membalasnya.
Saya rasa saya butuh penyesalan yang teramat sangat darinya karena telah menyakiti saya.
Saya rasa saya membutuhkan pengakuan sedetail - detailnya dari dia atas apa yang telah terjadi sampai sekarang begini.
Saya rasa saya butuh menjambak pacarnya yang *arrrrggggggghhhhhhhh* I don't know how to mention it.
Saya butuh permintaan maaf dari mantan saya itu.
Saya memang dendam. Memang, karena saya merasa saya tidak pantas diperlakukan demikian.
Saya memang jahat, karena dendam ke pacar barunya. Memang. Karena saya punya alasan - alasan untuk membenci mereka berdua.
Saya tidak suka caranya memojokkan saya di poster yang dia buat, di kalimat paling bawah. Kata - kata itu bagi saya hanya penyangkalan yang memuakkan dan hanya memojokkan saya atas kesakitan yang saya alami.
Itulah yang mungkin menyebabkan saya bad mood.
Namun, saya yakin, seseorang yang diambil dr kita akan digantikan dengan yang lebih baik dan lebih pantas bagi kita.
Google Trends: Restrukturisasi Kredit
4 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar